Banten, 6 Maret 2025 - Aksi nyata generasi muda - mangrove yang dahulu dikenal sebagai benteng bagi wilayah pesisir yang tangguh kini hanya menjadi saksi bisu atas kelalaian manusia. Di balik indahnya hutan mangrove yang membentang di daerah Pancer, Serang, Banten terdapat kisah tragis bagi lingkungan masyarakat pesisir. Hari ini kita mengingat bahwasanya situasi dan kondisi yang ada di pesisir terkhusus di daerah Banten, banyak sekali ekosistem perairan yang terdampak oleh adanya sampah laut. Nasib yang sangat menyedihkan terjadi hari ini bagi ekosistem mangrove yang kini terkubur dalam sampah yang tak kunjung dikelola.
Pemerintah dengan segala kebijakan dan janjinya telah melupakan bahwa mangrove bukan hanya sekedar sebagai tempat rekreasi dan wisata. Namun terselubung dibalik itu, terdapat peran dan fungsi ekosistem mangrove dengan kepentingan orang banyak. Dibalik pepohonan yang dulu berfungsi sebagai pencegah erosi pantai serta sebagai komponen penting dalam mencegah pemanasan global, terdapat sampah yang mengalir bahkan tersangkut di akar-akar pohon mangrove. Berikut dokumentasi sampah yang terjebak di mangrove sebelum dan sesudah.
Sampah yang terjebak diantara akar-akar mangrove dapat menghambat pertumbuhan dan perkembangan dari biota yang terdapat disekitar pohon mangrove, terkhusus pertumbuhan pohon mangrove itu sendiri. Berdasarkan hasil riset data tim greencoast di area mangrove Pancer Karangantu, Serang, Banten. Didapatkan dengan dilakukan sampling penimbangan sampah yang terjebak di akar mangrove, rata-rata sampah yang dihasilkan sebanyak 12 kg di setiap pohon mangrove dengan jenis sampah plastik di kawasan mangrove . Ini akan berdampak besar terhadap ekosistem mangrove jika tidak ada aksi nyata bersama untuk melindungi mangrove dari sampah.
Berdasarkan UU No.18 tahun 2008 bahwa ini merupakan tugas pemerintah untuk dapat memberikan kontribusi dalam mengelola sampah?. Ini berhubungan erat dengan Peraturan Preside Nomor 83 Tahun 2018 Pasal 2 Ayat 3 terkait rencana aksi dan strategi terkait sampah plastik. Ini merupakan salah satu cara untuk mensukseskan salah satu Program Strategis Kementerian Kelautan dan Perikanan dalam konsep blue economy dalam mengatasi masalah sampah melalui gerakan bulan cinta laut.
Dokumentasi kegiatan (Foto: Greencoast)
Dengan ini, Bumi Muda bersama mahasiswa yang tergabung dalam komunitas green coast melaksanakan pembersihan sampah terhadap ekosistem mangrove di daerah mangrove Pancer sekaligus melakukan riset dengan mendata jumlah sampah yang terjebak di ekosistem mangrove https://www.instagram.com/greencoast_untirta?igsh=MTZ5OGh4a3FnOHIwcg== . Tanpa adanya aksi nyata, seakan kita sedang merayakan pencapaian atas terbentuknya ekosistem baru yaitu ekosistem sampah.
0 Comments