WEB-SEMINAR BUMI MUDA FOUNDATION




Web-Seminar

Bumi Muda Foundation

“Peran konkret perempuan konservasi, dalam rangka Women’s International Day”

 

Sabtu, 9 Maret 2024 salah satu NGO (Non-Government Organization) yang baru terbentuk oleh para pemuda di Provinsi Banten yaitu Bumi Muda Foundation, telah melaksanakan kegiatan perdana berupa Web Seminar dengan tema “Menjaga Bumi Melalui Peran Perempuan Konservasi”.

Bumi Muda merupakan organisasi yang bergerak dengan visi tujuan menjaga bumi serta kekayaan alam di dalamnya melalui peran generasi muda (Gen-Z & Milenial) demi terciptanya hidup yang berkelanjutan. Melalui visi tersebut Bumi Muda menerjemahkan gerakan melalui dua ruang lingkup aktivitas organisasi yaitu Lingkungan dan Pendidikan.

Sebagai bentuk implementasi dari ruang lingkup aktivitas organisasi dan dalam rangka memperingati Hari Perempuan Dunia (Internasioal Women’s Day) hadir kegiatan Web-Seminar yang mengangkat tema besar Perempuan Konservasi. Permasalahan lingkungan yang sering terjadi erat kaitannya dengan narasi perempuan untuk menjaga bumi melalui kegiatan-kegiatan konservatif di era krisis iklim. Perempuan yang pada umumnya memiliki keterbatasan akses untuk melakukan kegiatan-kegiatan berbasis lapangan yang pada dasarnya perempuan bersandar pada kebutuhan alam seperti makanan, obat-obatan, sumber energi, hingga sumber pangan untuk menopang perekonomian. Hal ini menyebabkan perempuan mendapatkan dampak langsung dari kegagalan upaya hingga usaha konservasi.

Kegiatan seminar diawali pembukaan oleh master of ceremony Syifa Alfiah (Sekretaris Bumi Muda Foundation) dilanjutkan sambutan Ketua Pelaksana Sutisna (Bidang Penelitian dan Pengawasan Kelestarian Lingkungan Bumi Muda), serta sambutan sekaligus pembukaan kegiatan oleh Hairul Afandi (Direktur Eksekutif Bumi Muda). Pada seminar ini terdapat dua sesi, pada sesi pertama terdapat pemaparan materi oleh salah satu dosen perempuan pegiat konservasi dari Universitas Sultan Ageng Tirtaysa Ibu Indria Wahyuni, S.Pd., M.Si  dan di moderatori Muhammad Fakhrudin (Bidang Manajemen Sumberday Masyarakat Bumi Muda) dalam materinya mengupas tentang definisi konservasi secar umum, konservasi berdasarkan regulasi nasional dan internasional, konservasi indonesia saat ini, hingga kesetaraan gender dalam perspektif konservasi. Mengutip saat pemaparan pemateri sesi pertama bahwa “Peran perempuan dalam konservasi terwuju dalam 4 hal, yang pertama perempuan mendidik anak untuk peduli konservasi, kedua perempuan mengambil keputusan rumah tangga yang ramah lingkungan, ketiga perempuan membantu perekonomian keluarga dan menjaga keseimbangan alam, terakhir perempuan bekerja sama menggerakan dan memberdayakan komunitas”. Sesi pertama diakhiri dengan penyerahan sertifikat kepada pemateri juga moderator

.

Kegiatan berlanjut pada sesi kedua yaitu sesi sharing bertajuk Woman’s Talk About Conservation yang di moderatori oleh Anisya Melia Putri (Bendahara Bumi Muda). Sesi sharing dibawakan oleh 5 orang perempuan hebat yang tergabung dalam komunitas mahasiswa di Universitas Sultan Ageng Tirtayasa diantaranya Fauziyatun Naurah (Celonian’s Jawara), Siti Julaeha (Segara Warriors), Dwi Cahya Oktavia (Green Coast), Kiran Lavanya Wati (Coral Defender Untirta), Isni Nurul Futonah (Tirthawatch). Sharing session diawali dengan perkenalan masing-masing komunitas yang fokus bergerak di bidang konservasi seperti kegiatan konservasi penyu, pengolahan limbah sampah plastik menjadi paving block, restorasi mangrove, pembuatan fish dome dari limbah cangkang kerang hijau, konservasi ikan air tawar di banten hingga kesan pesan menjadi aktor perempuan konservasi. Mengutip kesimpulan dari sesi kedua para pembicara mengungkapkan bahwa “Perempuan adalah sosok yang mampu menunjukkan eksistensi sebagai pihak yang dapat berkontribusi nyata dalam aksi konservasi, serta perempuan dapat memberi tahu kepada khalayak umum bahwa sudah cukup waktu untuk kaum perempuan dianggap sebelah mata, melalui seminar maupun kegiatan yang telah berhasil dijalankan masing-masing komunitas dapat membuktikan kaum perempuan bisa membawa perubahan.


Kegiatan seminar ditutup dengan sesi foto bersama dan pembacaan do’a oleh mc, pada kegiatan ini juga turut hadir Dewan Pembina Bumi Muda Foundation yaitu Bapak Dr. Herjayanto, S.Pi. M.Si. Harapan dari kegiatan ini perempuan dapat terus konsisten bergerak dalam memberikan kontribusi nyata terhadap konservasi, serta Bumi Muda merupakan suatu wadah yang dapat menjadi tempat para perempuan (tidak hanya lelaki) untuk mewujudkan aksi nyata kepedulian terhadap lingkungan maupun bumi melalui kegiatan yang berbasis pendidikan dan konservatif.

Post a Comment

0 Comments